Digitalisasi Aksara Sunda Stagnan, Filolog Kirim Surat Terbuka untuk Ridwan Kamil


 

solskjaer beri dukungan untuk arteta

Merdeka.com - Praktisi aksara Sunda, Ilham Nurwansah dan Dadan Sutisna, mengirim surat terbuka di situs Facebook untuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Selasa (15/12). Sebab pemerintahan propinsi tidak memberi respon surat mereka yang minta suport untuk registrasi aksara Sunda ke instansi internet dunia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).


Ternyata beberapa usaha yang dikerjakan Ilham dan Dadan terhalang birokrasi di Pemprov Jawa Barat.


"Sebab surat kami tidak berbalas, pada 22 Juni 2020 kami bertandang ke Dinas Pariwisata dan Budaya Pemprov Jawa Barat. Tetapi, tidak ada tindak lanjut yang diinginkan. Di bulan tempo hari juga Pengurus Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang memberikan dukungan ide kami mengirim surat kembali, tetapi masih tidak ada berita baik," kata Ilham dalam keluarkannya, Rabu (16/12).


Menurut Ilham yang Filolog Sunda, faksinya tidak menginginkan suport materi dari pemprov, tetapi cuman surat suport sama pola dari ICANN. Kenyataannya, dalam beberapa kepentingan, birokrasi kerap perlambat hingga ia yakin usaha digitalisasi aksara Sunda ini belum sampai ke gubernur.


Di suratnya, Ilham menulis, kami pengin menyampaikan kabar jika awal tahun ini, atas ide PANDI, tengah berjalan usaha digitalisasi aksara wilayah di Indonesia. Ya, ini mengenai tehnologi info dan internet. Mengenai bagaimana aksara di penjuru dunia dapat bercengkerama dalam piranti-perangkat digital, terhitung semestinya aksara Sunda ikut juga terjebak.


Dadan menambah, pengurus PANDI kerap bertandang ke Bandung untuk mewujudkan digitalisasi aksara Sunda dan menyempatkan diri dan bujet. Tetapi, program aksara Sunda seperti jalan dalam tempat.


Kekesalan Dadan mencapai puncak saat lomba web aksara Sunda yang dipublikasikan semenjak beberapa bulan kemarin harus terpaksa diperpanjang waktunya sampai 31 Januari 2021, sebab kurangnya suport pemda.


"Kami bersama Ilham yang turut menolong berasa malu, bila melihat ketertarikan propinsi lain. Wilayah Spesial Yogyakarta, misalkan, kecuali mengakhiri aktivitas lomba, mereka mendapatkan suport penuh dari gubernurnya. Mereka seringkali beraudiensi dengan PANDI dan membuat beberapa dokumen yang dibutuhkan. Kemungkinan bapak (gubernur) pernah melihat pidato Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara Selebrasi Digitalisasi Aksara Jawa, seperti itu sambutan mereka pada indentitas budayanya," sebut Dadan.


Ilham memperjelas PANDI pasti bukan pemilik aksara Sunda. Tetapi, untuk luluskan gagasan digitalisasi aksara Sunda, minimal ada dua persyaratan yang perlu disanggupi. Pertama, aksara Sunda bisa dibuktikan dipakai di situs situs, ini dapat diusahakan lewat lomba web aksara Sunda.


Ke-2 , mendapatkan suport dari badan pemerintahan dan instansi warga. Walau sebenarnya PANDI telah menyuratkan tiap wilayah, tetapi tanggapan dari pemerintahan Jawa Barat hampir tidak kedengar. PANDI lakukan itu sebab perhatian pada peningkatan budaya di Indonesia, khususnya yang terkait dengan dunia digital.


"Lewat program ‘Merajut Indonesia', PANDI pengin lakukan digitalisasi seluruh aksara di Indonesia, diantaranya dengan mendaftar enkripsi aksara ke ICANN. Ini kelihatannya simpel, tetapi penting. Lewat registrasi ke ICANN, aksara Sunda bisa jadi nama domain atau URL," katanya.


Saat itu, Heru Nugroho, Wakil Ketua Sektor Peningkatan Usaha PANDI, mengaku masih rendah suport pemerintahan pada usaha konservasi aksara nusantara yang mencoba dikerjakan oleh beberapa praktisi aksara dan penopang kebutuhan yang lain.


"Misalkan kami harus terima fakta pahit jika proposal IDN aksara Jawa yang disodorkan ke ICANN, sekarang mengalami proses klarifikasi lumayan panjang dan meletihkan. Tentu saja ini dampak dari tiadanya perundangan negara yang menyebutkan aksara Jawa selaku bahasa yang sering dipakai oleh beberapa warga Indonesia. Jadi negara masih acuh pada aksaranya sendiri, hingga tidak mempedulikan konservasi aksara di tatanan dunia," keras Heru.


Menurut dia, bahkan juga ada badan pemerintahan yang tidak siap memberikan dukungan program konservasi aksara lewat digitalisasi hingga susah untuk diminta suport.


"Saya benar-benar sayangkan ada badan pemerintahan yang terus-terang tidak memberikan dukungan aktivitas konservasi aksara lewat lomba pengerjaan web beraksara wilayah. Tiada suport dari pemerintahan, usaha yang dibuat sejauh ini supaya aksara wilayah dapat dipakai di ranah internet hanya angan semata," tandas ia.


Postingan populer dari blog ini

Some have resorted to searching under the rubble of destroyed buildings for blankets and other essential supplies.

Israel's army is actually beginning the upcoming period of its own battle versus Hamas, targeting the militant group's maze of passages and also regulate frameworks in north Gaza

He made use of the op-ed towards aim to solution the inquiry of exactly just what the Joined Conditions really wishes for Gaza as soon as the problem mores than.